Minggu, 04 Oktober 2020

Memahami Tahap-Tahap Pemeriksaan Fisik Jantung

 



Kontrol fisik jantung adalah satu bentuk kontrol yang dilaksanakan agar bisa mengenali kesehatan jantung Anda secara detail. Kontrol ini seharusnya dilaksanakan dengan cara teratur, khususnya waktu Anda sering alami situasi yang diduga untuk tanda-tanda penyakit jantung.


Kontrol fisik jantung penting, khususnya buat seorang yang mempunyai tanda-tanda ngilu dada atau kisah atau unsur efek pada masalah jantung serta pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner serta tekanan darah tinggi.


Proses Kontrol Fisik Jantung Sebelum lakukan kontrol fisik jantung, dokter akan lebih dulu bertanya tanda-tanda yang dirasa. Kecuali ngilu dada, keluh kesah yang umumnya berlangsung ialah detak jantung tidak teratur, bengkak pada anggota badan (edema), susah bernapas waktu berbaring, atau kehilangan kesadaran (tidak sadarkan diri).


Dokter akan bertanya kisah kesehatan Anda, termasuk juga kesibukan setiap hari, rutinitas merokok serta konsumsi alkohol, dan kisah penyakit dalam keluarga, seperti hipertensi, diabetes, cholesterol tinggi, penyakit serangan jantung, atau tidak berhasil jantung.


Langkah Terbaik Agar Bisa Bermain Judi Bola Online Terpercaya Sesudah mendapatkan info mengenai tanda-tanda serta kisah kesehatan, dokter akan lakukan kontrol fisik jantung dengan di bawah ini:


1. Peninjauan Kontrol visual simpel atau peninjauan dilaksanakan untuk memandang situasi jantung, yakni dengan memerhatikan bentuk serta situasi dada, mengecek pembuluh darah dibagian leher, dan mengetahui ada atau tidaknya bengkak di tungkai atau organ badan yang lain.


2. Palpasi Palpasi adalah kontrol fisik jantung untuk memandang performa serta situasi jantung, dan mengetahui peluang ada abnormalitas pada jantung. Kontrol ini dilaksanakan dengan mengecek detak jantung di permukaan dinding dada. Palpasi dapat dilaksanakan untuk memandang apa bengkak di tungkai disebabkan oleh penimbunan cairan ataulah bukan.


3. Perkusi Perkusi dalam kontrol fisik jantung dilaksanakan dengan mengetuk permukaan dada dengan jemari tangan. Bunyi ketukan yang dibuat akan dipakai untuk tanda situasi jantung serta organ di sekelilingnya, khususnya paru-paru.


4. Auskultasi Auskultasi adalah cara kontrol yang dilaksanakan dengan alat stetoskop untuk dengarkan bunyi jantung pasien. Seterusnya, dokter akan memandang apa bunyi jantung termasuk juga normal atau mengisyaratkan ada abnormalitas atau masalah pada jantung.


Auskultasi dapat memandang perkembangan suara napas di paru-paru, jika berlangsung penumpukan cairan karena masalah jantung. Dari 4 elemen kontrol itu, dokter bisa tentukan apa Anda mempunyai tanda-tanda penyakit jantung atau mungkin tidak.


Jika hasil kontrol jantung memperlihatkan ada situasi yang diduga untuk tanda-tanda penyakit jantung, dokter umumnya akan merekomendasikan kontrol kelanjutan.


Referensi Kontrol Kelanjutan Kontrol kelanjutan dilaksanakan untuk cara verifikasi hasil dari penemuan pada kontrol fisik jantung. Dokter akan memakai hasil kontrol untuk pastikan analisis serta tentukan perlakuan yang diperlukan.


Kontrol kelanjutan yang umumnya dilaksanakan ialah:


Elektrokardiogram (EKG)


Ekokardiogram


MRI atau CT Scan


Tes darah


Rontgen


Angiografi koroner


Dokter akan tentukan tipe kontrol kelanjutan yang penting dilaksanakan sesuai dengan hasil kontrol fisik jantung serta masalah yang diduga. Bila dipandang perlu, dokter kemungkinan mengacu Anda pada dokter ahli jantung serta pembuluh darah supaya Anda dapat memperoleh perlakuan yang pas serta lebih detil.


Buat Anda yang mempunyai kisah atau unsur efek penyakit jantung seharusnya memulai jalani pola hidup sehat. Pola hidup itu bisa dilaksanakan dengan stop merokok, mengaplikasikan skema makan sehat, jaga berat tubuh yang setimbang, olahraga dengan teratur, jaga tekanan darah, serta mengurus depresi secara baik.

Previous Post
Next Post